MAKASSAR SUL-SEL, GARUDA CITIZEN. Rombongan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sosiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) lakukan praktek lapang dalam bentuk penelitian untuk mengkaji modal sosial pada masyarakat pedesaan.
Praktek lapang mata kuliah Sosiologi Pedesaan & Perkotaan dan Sosiologi Agama kali ini dilakukan di Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Kegiatan gabungan dua mata kuliah ini diikuti oleh 25 mahasiswa program Magister yang akan berlangsung selama 2 hari, terhitung mulai tanggal 26 sampai 27 November 2021.
Penelitian ini akan berfokus pada modal sosial yang khusus mendalami empat elemen, diantaranya jaringan sosial (social network), kepercayaan (trust), nilai (values) dan norma (norms).
Kegiatan ini didampingi langsung oleh pengampu mata kuliah Sosiologi Pedesaan & Perkotaan Dr. Sakaria To Anwar, M.Si & Dr. M. Ramli AT. M. Si dan Pengampu mata kuliah Sosiologi Agama Dr. Muhammad Sabiq, Lc. M.Si & Dr. Nurvida Raf, MA. Ke empat pengampu mata kuliah ini menginisiasi kegiatan praktek lapang sebagai tindak lanjut mata kuliah di kampus.
Sakaria To Anwar selaku pemimpin rombongan kegiatan ini mengharapkan mahasiswa mengkaji dan menganalisis modal sosial masyarakat secara mendetail sesuai dengan kelompok masing-masing. Ia menginginkan teori-teori yang sudah dipelajari di kampus digunakan sebagai pisau analisis dalam melihat realitas masyarakat.
“Tindak lanjut mata kuliah sosiologi pedesaan dilakukan dengan turun lapang supaya mahasiswa lebih berpengalaman menggunakan teori sebagai pisau analisis” ungkap dosen lulusan IPB tersebut.
Selain itu, Ramli yang juga selaku pengampu mata kuliah Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan mengapresiasi kegiatan ini. Melalui praktek lapang ini, ia berharap mahasiswa dapat terlatih, dan dapat menjadi peneliti profesional. Oleh karena itu ia menegaskan pentingnya perangkat penelitian sebagai penunjang seorang peneliti.
“Hal yang biasa terjadi dilapangan, kita (peneliti) yang banyak diwawancarai. Jangan sampai terjadi. Inilah gunanya instrumen penelitian yang sudah dirumuskan di kampus. Dengan kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih terlatih mengoperasikan teori-teori yang sudah didiskusikan di kelas”
terang dosen yang sudah melalang buana dalam dunia riset sosial tersebut. (Sabtu/27/11/2021).
Muhammad Sabiq selaku pengampu mata kuliah Sosiologi Agama mengharapkan semua kelompok peneliti, baik dari Sosiologi Pedesaan & Perkotaan dan Sosiologi Agama dapat menerbitkan temuannya minimal jurnal nasional.
“Hasil praktek lapangan ini akan dikelola secara sistematis sebagaimana prosedur karya ilmiah. Minimal bisa dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi” ungkapnya.
Metode pengumpulan data dalam praktek lapang ini dilakukan dengan wawancara mendalam, kuesioner, observasi dan dokumentasi.
Ke empat dosen senior tersebut menginginkan pembelajaran sosiologi tidak hanya dilakukan dalam ruangan tertutup di kampus. Tapi harus terjun langsung di masyarakat. Kegiatan ini rencananya akan dirutinkan dalam mata kuliah Sosiologi Pedesaan & Perkotaan maupun Sosiologi Agama.
(Aris)