Sinjai Sulsel, Garuda Citizen- Saat ini masyarakat kabupaten Sinjai sedang mengeluhkan adanya air dari PDAM Sinjai yang kembali terasa asin yang berlangsung kurang lebih seminggu dikomsumsi oleh masyarakat.
Wartawan GC yang hendak untuk meminta keterangan di kantor PDAM Sinjai mengenai air asin tersebut, Jumat (01/11/2019). Direktur PDAM Suratman saat ditemui diruangannya mengatakan bahwa kami sudah berupaya agar masalah air asin ini tidak berlangsung lama yaitu kami membangun tanggul atau bendungan dihulu Sungai Tangka, akan tetapi bendungan tersebut jebol sehingga air asin kembali masuk.
Selain itu wartawan GC saat menemui Direktur PDAM yang kebetulan beliau hendak terjun langsung kembali ke lokasi hulu Sungai Tangka mengajak wartawan GC untuk turut ikut memantau apa yang menjadi penyebab sehingga masalah ini susah untuk diatasi. Salim wartawan GC membenarkan bahwa memang pada lokasi sumber air Sungai Tangka saat ini air asin telah masuk hingga ke hulu, dan disana memang sudah ada upaya yang dilakukan pihak PDAM Sinjai yaitu dengan membangun tanggul atau bendungan yang bertujuan menghalangngi air asin dari laut masuk, tapi bendungan yang sudah dibangun itu jebol akibat volume air asin memang sudah banyak bahkan sudah sampai keatas. Bendungan ini direncanakan ingin dibangun secara permanen akan tetapi terjadi juga kendala dari perizinannya karena Sungai Tangka tersebut merupakan perbatasan antara Kab. Bone dan Kab. Sinjai.
Solusi lain yang saat ini yang diupayakan oleh pihak PDAM Sinjai yakni mempercepat air yang bersumber dari Sungai Balenting, yang sebenarnya pada awal Oktober sudah bisa dinikmati oleh masyarakat khususnya pada Sinjai kota, akan tetapi juga mengalami kendala yaitu terjadi beberapa pipa yang pecah bahkan meledak.
“Kami dari pihak PDAM Sinjai menghimbau kepada masyarakat agar ini perlu dipahami!, karena ini merupakan faktor alam yang memang sulit untuk diatasi. Berhubung kami akan melakukan berbangai upaya lain demi memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Sinjai”, ujar Suratman direktur PDAM Sinjai. (Salim/Editor)
